Wednesday 13 November 2019

Banten, Apakah Provinsi Industri menjadi History?

Assalamualaikum.
Hello world~



Gambar dari: wikipedia.org



Apa kabar teman-teman? Semoga sehat selalu dan di lancarkan rezekinya. Kali ini gua ingin membahas yang berat-berat nih.

Gua ingin memaparkan pikiran gua tentang Banten, terutama ke kalian muda-mudi Banten yang sedang membaca postingan ini.

Silahkan baca sampai habis, resapi, pikirkan dan komen tanggapan kalian di komentar. Jangan lupa matikan AdBlock kalian dan klik iklan di blog ini untuk membantu gua beli paketan 😆.

Post ini gua ingin jadikan media untuk mengungkapkan pikiran gua tentang Provinsi tercinta, Provinsi Banten.

Tapi bukan tentang wisata, budaya, kultur maupun politiknya tapi tentang industri. Banten terkenal dengan pabrik-pabriknya yang banyak berdiri, maka julukan Provinsi Industri enggak salah dong.

Tapi, perlahan sepertinya julukan Provinsi Industri akan menjadi history atau kisah masa lalu nanti. Kenapa? Silahkan cek di bawah ini:

Gambar dari: SS pribadi

Gambar diatas adalah hasil SS gua ketika mengetik industri di Banten. Yap, beberapa pabrik kemungkinan akan angkat kaki dari Banten dan mungkin pindah ke Jawa Tengah (Jateng).

Kenapa?? Kenapa?? Karena upah bagi buruh terlalu tinggi. Tiap tahun selalu ada tuntutan para kawan-kawan Buruh untuk naik gajih.

Itu bagus, gua juga merasakannya memang enak kalau naik gajih. Tapi, jika naik gajih enggak menutup kemungkinan juga bahan-bahan pokok ikut naik. Apabila bahan pokok ikut naik maka gajih yang sebelumnya sudah naik terasa sama saja seperti belum naik gajih.

Lalu kita menuntut lagi, dituruti pemerintah, bahan pokok bisa juga ikut naik lagi. Hal itu terus berputar namun ada satu hal yang apabila terjadi maka akan memutuskan rantai lingkaran di atas.

Yaitu ketika pabrik-pabrik tak sanggup menbayar gajih sesuai peraturan pemerintah sedangkan membutuhkan banyak pegawai. Solusinya pindah ke tempat dimana upah karyawannya lebih kecil.

Hal itulah yang akan terjadi di Banten apabila banyak pabrik mulai angkat tangan secara nyata soal menggajih karyawannya.

Banyak pabrik saja ketika lowongan kerja dibuka penuh sesak, bagaimana kalau terjadi pabrik-pabrik angkat kaki?.

Gua disini enggak menyalahkan buruh, karena gua sangat tahu rasa lelah mereka. Ada banyak faktor yang membuat kawan-kawan buruh menuntut naik gajih.

Faktor pertama, banyaknya calo dan yayasan di pabrik-pabrik kelas menengah ke atas. Bahkan di sebuah pabrik sepatu di Kab. Serang, calo mematok harga 20 jutaan untuk cowok dan 15 jutaan untuk cewek. Gila kan?.

Tingginya angka sogokan calo untuk masuk kerja membuat kita ingin segera balik modal, solusi cepatnya minta naik gajih.

Faktor kedua, sedari dulu sampai sekarang pabrik terkenal dengan "rumah perah". Para karyawan usia muda akan di perah keringatnya dan saat tua akan dirumahkan dan tak terpakai pabrik.

Rasa lelah yang tak sebanding dengan bayaran pun membuat kawan-kawan buruh menuntut naik gajih.

Jika ada yang bertanya "salah sendiri mau kerja di pabrik"

Jawab aja "ya daripada enggak berusaha."

Gua menyarankan jangan menuntut gajih tinggi, karena belum tentu semua pabrik kuat menyanggupinya. Cukup minta kesejahteraan karyawan, berupa tunjangan, bonus dan lain-lain.

Sebenarnya enggak hanya dua faktor tersebut, masih ada lagi faktor-faktor yang enggak bisa gua jelaskan. Tapi yang pasti, gua sangat menyayangkan apabila Banten yang kekuatan industrinya berotot menjadi loyo.

Maka dari itu, wahai para calo, janganlah kalian meminta uang kepada pencari kerja. Toh dari si empunya pabrik juga enggak minta ada uang untuk bekerja di pabriknya. Biarkanlah para pemuda-pemudi banten meniti karir tanpa harus ada uang "adm" di tanahnya sendiri.

Wahai para pabrik, sayangilah pegawai kalian. Janganlah memberikan jobdesk yang tak setara dengan bayaran. Janganlah membuat peraturan yang merugikan pegawai.

Wahai para kawan-kawan buruh, janganlah terlalu bergantung pada pabrik. Jikalau punya keahlian atau hobi dalam bidang masak, bengkel atau lainnya tekuni dan kumpulkan modal untuk membuka usaha.

Tulisan di atas memang enggak jelas, karena gua jelek mengutarakan opini gua sendiri dalam bentuk tulisan 😆✌️.

Apakah kalian punya solusi supaya angka pengangguran di Banten bisa teratasi? Atau mungkin punya terobosan menghilangkan sistem "calo"?? Silahkan komen pendapat kalian.

Mohon maaf apabila banyak kekurangan dan ada kesalahan. Jangan lupa share dan lihat-lihat postingan lainnya. Siapa tahu ada yang bisa membantu kalian.

Sekian dari gua.....


Terima kasih,
Wassalam.
Baca Juga