Wednesday 4 December 2019

,

Karma si Anti Sosial 🙅🏽‍♂️

Assalamualaikum.
Hello world~



Gambar dari:  viva.co.id



Apa kabar teman-teman? Semoga diberikan kesehatan dan rezeki yang lancar 🤲. Pernahkah kalian melihat seorang yang cenderung mengabaikan orang sekitar atau penyendiri? Bahkan mungkin itu kalian?.

Mereka atau kita yang kurang bersosialisasi atau membaur dengan lingkungan sekitar, sering mengabaikan orang-orang di sekitar kita dan lebih suka sendiri bisa disebut anti sosial.

Anti sosial ini bisa dibilang adalah penyakit mental. Gua pun menderita ini, membuat gua suka kesusahan di lingkungan baru baik pekerjaan maupun masyarakat.

Tahukah anda bahwa seorang anti sosial bisa mendapatkan karma? Apa sih karma dari anti sosial? Silahkan cek di bawah:




1. Di cap sombong.

Kurangnya bersosialisasi dan kadang mengabaikan keadaan sekitarnya menbuat orang yang anti sosial di cap sombong. Namun cap sombong ini bisa tidak terjadi apabila lingkunganya mengerti tentang penyakit anti sosial dan mencoba membuat jalinan pertamanan secara perlahan serta pengertian.


2. Punya sedikit teman.

Ini adalah karma yang pasti dan mutlak bagi orang-orang yang mengidap penyakit anti sosial. Tidak seperti orang biasa yang kesana-kesini main dan dapat teman, anti sosial jarang keluar rumah dan sulit menjalin pertaman baru. Kecuali apabila ada beberapa kecocokan.


3. Kalau susah, sedikit yang membantu.

Yap, kalau si anti sosial sedang kesusahan, hanya sedikit orang yang membantu kecuali musibah di hadapan publik. Saat bingung pun si anti sosial lebih banyak di bantu Google.


4. Punya hubungan asmara sedikit dan lama jomblo.

Enggak seperti orang biasa yang punya banyak teman dan sering berjumpa lawan jenis yang merupakan kenalan temannya, orang anti sosial yang punya sedikit teman banyak yang sedikit kisah asmara masa lalunya dan ketika putus, maka dia akan lama menjomblo karena enggak sembarang lawan jenis yang sreg dengannya. Gua sendiri jomblo sejak kelas 2 SMK (2016) sampai sekarang (2019).


5. Di remehkan.

Banyak orang yang menilai dari luar saja, si anti sosial ini kalau pertama bertemu, kesannya agak gimana gitu. Pasti beda dan sering di remehkan dalam pikiran orang yang baru pertama bertemu si anti sosial.


6. Dikira sedang menjalani ilmu.

Di Indonesia, hal-hal magis masih kental. Begitu pula beberapa ilmu bela diri dengan unsur magis. Si anti sosial yang jarang membaur kadang di cap sedang menjalani syarat sebuah ilmu yang mengharuskannya jarang berada di sebuah keramaian atau obrolan lebih dari 3 orang dan menyendiri.


7. Bahan ghibah.

Jangankan orang yang enggak akrab, dengan yang akrab saja banyak orang menggosipkan dari belakang. Ini gua rasa "budaya" warga Indonesia, sih.




Itulah beberapa karma untuk si anti sosial. Penyakit mental ini bisa di sembuhkan dengan seiringnya bertambah usia namun menanyakan saran dokter juga dapat menyembuhkannnya. Namun, penyakit mental ini juga dapat bertahan seumur hidup.

Semoga artikel ini dapat membantu kalian, mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan. Hey, anti sosial, apakah karma-karma di atas pernah kamu alami? Coba komentar guys.

Jangan lupa share artikel ini supaya banyak orang menyadari bahwa anti sosial adalah penyakit.



Terima kasih,
Wassalam.
Baca Juga