Saturday 17 December 2022

Beberapa Alasan Kenapa Atasan Dibenci Anak Buah 👊🏽

 


Dalam dunia kerja, mempunyai rasa tidak suka atau bahkan benci bisa dibilang hal yang wajar. Karena dalam bekerja, tidak jarang akan sangat menguras tenaga dan pikiran sehingga membuat emosi tidak stabil.


Ketidak stabilan emosi itulah yang akan mulai memunculkan sebuah perasaan negatif kepada orang disekitar entah itu rekan sepekerjaan atau malah atasan sendiri.


Ya, bagi kalian yang masih bersekolah atau belum mencicipi dunia kerja, tidak sedikit atasan yang dibenci oleh anak buahnya atau orang dengan pangkat / jabatan dibawahnya. Kenapa? Yah, menurut pengalaman gua ada beberapa hal. Mari kita bahas.




1. Tidak Dekat

Kedekatan dalam hubungan akan menambah kemistri sehingga dapat bekerjasama secara maksimal maupun saling memahami sehingga pekerjaan tidak akan terganggu malah lebih cepat selesai. Kedekatan antar rekan juga tidak berlaku hanya dengan orang sepangkat namun juga atasan-bawahan, terutama bagi mereka yang merupakan 'jembatan' bagi kantor dan orang lapangan, misalnya leader.


Jika seorang leader dekat dengan anak buahnya, maka pekerjaan berat akan terasa sedikit ringan. Perintah yang 'mustahil' tidak akan langsung dibantah namun akan diberikan saran dan jalan tengahnya. Oh iya, dekat yang dimaksud dalam konteks ini bukan berarti harus bersama dan nongkrong bareng diluar jam kerja, cukup 'nongkrong' bareng saat waktu luang dan tukar cerita atau keluh-kesah.



2. Terlalu Memihak Perusahaan

Setiap perusahaan pasti menginginkan keuntungan sebesar-besarnya, terutama soal peraturan maupun SOP yang dirasa menekan kebawah. Alasannya jika diruncingkan untuk menjaga kualitas produk atau jasa yang diberikan perusahaan kepada customer sehingga tidak ada kekecewaan.


Nah, semakin ketat perusahaan maka semakin rawan juga terjadi kesalahan. Ada sebuah pribahasa yang entah darimana berbunyi "Jadi atasan itu harus abu-abu. Enggak terlalu terlihat memihak ke perusahaan atau ke karyawan.", Terdengar seperti munafik? Tapi kalimat itu lumayan ideal. Karena jika terlalu memihak bahkan mendewakan perusahaan pasti akan dibenci bawahan, sebaliknya jika terlalu lantang menyuarakan dan membela bawahan cepat atau lambat akan jadi deretan orang pertama yang ditendang perusahaan. Lalu bagaimana solusinya?.


Cukup cover kesalahan bawahan kalian selama masih tahap wajar dan jika perusahaan terlalu menekan kamu (sebagai atasan) maka kamu harus menyampaikan tekanan itu ke bawahanmu, jangan lupa jelaskan juga posisimu juga.



3. Terlalu SOP

Biasanya ini terjadi di lapangan, atasan yang ada dilapangan jika terlalu menuruti SOP tidak akan disukai oleh bawahannya. Kenapa? Karena pekerjaan di lapangan kebanyakan punya 'celah' untuk dipercepat namun keluar dari jalur SOP. Jika terlalu mengikuti SOP maka pekerjaan akan lama dan memakan waktu, sosok atasan di lapangan yang mengerti sistem kerja lapangan dan SOP sangat diperlukan untuk mencari jalan tengah. Mempercepat pekerjaan namun tidak terlalu melanggar SOP atau tidak menurunkan kualitas sehingga customer tidak kecewa.



4. Terlalu Terlihatnya Sekat Atasan-Bawahan

Poin ini sebenarnya masih berhubungan dengan nomor satu, jika tidak dekat dengan bawahan maka akan tercipta sekat yang sangat terlihat sekali antara atasan dengan bawahan. Hal ini bisa bahaya juga, sih.


Alasannya akan ragu untuk memberikan saran atau menyuarakan keluhan ke atasan dan jika ada hal atau peraturan baru yang tidak disosialisasikan perusahaan sampai ke akarnya maka para pegawai yang belum punya jabatan akan mengira jika hal atau peraturan baru itu hanya akal-akalan atasan mereka saja. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi.



5. Terlalu Cari Muka

Lho? Kan dia sudah punya jabatan kenapa masih cari muka?. Ya pasti ada saja model begini. Ketika satu-dua orang bahkan semua bawahannya bekerja keras dan menyelesaikan pekerjaan dengan bagus atau melakukan pekerjaan 'mustahil', jika atasannya membuat narasi laporan ke perusahaan seakan hal itu terwujud karena sosoknya maka akan sangat dibenci oleh bawahannya. Terutama jika si atasan tidak punya 'campur tangan' dalam pekerjaan itu.




Nah, itulah menurut gua alasan kenapa banyak bawahan yang kurang suka atau bahkan membenci atasannya. Poin-poin diatas menurut gua lebih relate ke hubungan antara bawahan di lapangan ke atasan lapangan atau leader mereka sih.


Jika ada kesalahan atau ingin menambahkan, silahkan berikan di komentar. Terimakasih sudah membaca!

Baca Juga