Thursday 11 April 2019

Kenapa Terkadang Perantau lebih diminati daripada Pribumi? 🧐 #NoRasis

Assalamualaikum
Hello world~




Tumben sekali ya gua bisa post berturut-turu hehehe... Oke, sebelumnya apa kabar gaes?. Pernahkan kalian berpikir kalau beberapa pabrik biasanya lebih melirik orang perantau daripada pribumi sana?.

Di daerah gua sendiri yaitu Kabupaten Serang, Banten. Beberapa pabrik jelas melirik perantau, entah itu karena faktor orang dalam atau uang. Tapi, menurut gua sih ada beberapa alasannya yang nanti akan gua bahas dan kalian juga bisa membahasnya di komentar.

No rasis ya, bahkan banyak temen gua pribumi asli terang-terangan mengakui kenapa orang perantau lebih dilirik sama perusahaan, jadi sekali lagi, postingan ini bukan untuk menyudutkan seorang individu, kelompok ras atau golongan. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan.

Tanpa berlama mari kita bahas.. check out πŸ‘‡


1. Tahan banting.

Ini poin sebenarnya enggak 100% karena tahan banting itu tergantung orangnya, namun kebanyakan orang perantauan sudah dan siap tahan banting. Kenapa? Karena mereka sadar mencari pekerjaan itu enggak mudah apalagi di tanah orang plus di kawasan ada uang ada jabatan.

Gua sendiri juga orangnya enggak tahan banting tapi bisa di kategorikan pasrah, pekerjaan apapun selama gua sanggup, gua enggak pernah minta pindah atau keluar. Soalnya nyari uang itu susah 😨.


2. Jujur.

Tidak bermaksud menyudutkan biasanya orang jujur selalu berasal dari desa atau orang yang lingkungannya tidak ada bahkan jarang yang main politik. Tepatnya bukan politik kampaye atau sejenisnya tapi politik dalam kehidupan bersosial.

Orang perantau juga kebanyakan dari desa yang benar-benar didik orang tuanya dengan sikap jujur.


3. Niat kerja.

Yap, ini yang penting. Kenapa orang perantau lebih dilirik perusahaan? Karena niat kerja. Mereka merantau untuk mencari kerja.

Orang pribumi (termasuk gua) awalnya pilih-pilih kerjaan termasuk gajih. Sedangkan kebanyakan orang perantauan akan menerima semua pekerjaan selama dia sanggup walau gajihnya awalnya kecil.


4. Orang dalem.

Nah ini poin yang enggak sampai 70% benar. Ada beberapa persen orang yang merantau punya saudara atau kenalan satu desa di bagian kantornya. Jadi, dia punya sedikit 'Hak Istimewa' untuk ikut tes walaupun semua tergantung dengan hasil tes.

Sedangkan orang pribumi harus melewati calo dengan membayar sejumlah uang untuk ikut tes. Ini true story, sedih rasanya pribumi harus lewat calo yang juga pribumi. Apakah rasa persaudaraan pribumi kurang erat dibanding para perantau?.



Oke, semuanya sekali lagi. Postingan ini tidak menyudutkan suatu golongan, ras, daerah atau individu. Gua menulis ini sesuai apa yang terjadi di lapangan kebanyakan.

Bagi kalian yang punya pemikiran lain atau tambahan silahkan komen dibawah. Mohon maaf jika ada kesalahan kata kalimat dan menyinggung. πŸ™



Terima kasih.
Wassalam.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
πŸ”ŽFind me on:πŸ”
πŸ“Έ Instagram: @dedywested
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🏷️ Tags: loker, lowker, info lowker, info loker, lowongan kerja, pribumi, perantau, calo, cari uang harus pake uang.
Baca Juga