Sunday 17 November 2019

,

Suka Duka Kerja di Pabrik

Assalamualaikum.
Hello world~



Gambar dari: kompasiana.com



Apa kabar teman-teman sekalian? Semoga baik-baik saja baik kesehatan maupun keuangannya 😁. Kesempatan kali ini gua akan share suka duka kerja di pabrik.

Bekerja di pabrik alias menjadi buruh tidak selamanya enak dan tidak semuanya pahit. Pasti ada sisi enak dan sisi pahitnya, ibaratnya minum kopi hitam kalau kita tahu cara penyajiannya pasti terasa nikmat.

Berikut inilah suka duka bekerja di pabrik, check out:




1. Harus siap mengerjakan apa saja.

Kerja di pabrik menuntut kita siap mengerjakan apa saja, artinya kita harus siap apabila mandor atau orang yang punya kuasa di lapangan meminta kita mengerjakan sesuatu atau di oper ke bagian lain. Tapi tenang kok, mandor juga enggak akan memintamu mengerjakan hal yang tak kamu kuasai.



2. Penghasilan hampir tetap.

Jika kerja di pabrik maka kita akan di gajih. Biasanya setiap bulan kita pasti menerima gajih tetap bahkan lebih apabila ada lemburan. Namun dalam satu tahun kemungkinan gajih menurun pasti ada karena perusahaan tak selamanya dapat orderan tinggi.



3. Sistem shift.

Bekerja dengan sistem shift bagi sebagian orang memberatkan. Apalagi jika rolling shift hanya beberapa hari saja dengan sistem 3 shift (pagi, sore dan malam).

Kenapa sistem shift itu berat bagi sebagian orang? Karena pola tidur terus berubah-ubah. Dari yang jam 10-12 sudah tidur jadi jam 12-2 dan yang paling berat shift 3, karena pulang pagi. Kalau enggak terbiasa dipastikan kelenger deh apabila rolling shiftnya cuma 2-4 hari sekali.



4. Peraturan yang mengekang.

Setiap perusahaan punya peraturan. Nah, peraturan itu sendiri mengikuti perkembangan perusahaannya. Pabrik gua waktu awal berdiri longgar banget peraturannya, semakin namanya gede semakin ketat peraturannya. Wajar sih, kalau mau kualitas bagus maka pekerjaan pun harus bagus dan sesuai SOP rata-rata.

Bagi orang yang "kumaha aing" atau "gimana gua aja" bekerja di pabrik itu tantangan sendiri. Karena harus tunduk ke peraturan dan harus taat ke atasan, gua pun awalnya enggak betah karena terbiasa kerja bebas (kenek kuli bangunan & ojol). Tapi karena tuntutan ekonomi dari belum punya rumah sampai dana kuliah akhirnya sekarang sudah terbiasa walau enggak keseluruhan.


5. Harus selalu sadar diri.

Poin ini maksudnya selalu sadar kesalahan kita. Apabila ada kesalahan walau kecil kita harus mengevaluasi sendiri untuk keesokan harinya.

Karena apabila punya kesalahan berturut-turut walau kecil, bisa saja jadi enggak kepakai atau di "off" kan sebagai peringatan. Karena pabrik mau tak ada kerugian. Tapi, untuk pabrik-pabrik kecil atau baru berdiri biasanya kesalahan kecil tak mempengaruhi, hanya dipindah bagian saja.


6. Bisa baca situasi.

Di pabrik itu kerja enggak sendiri, dalam satu bagian pun melibatkan beberapa sampai banyak orang belum lagi bagian lain. Hal ini membuat kita harus bisa membaca situasi, apabila ada rekan sedang kewalahan kita harus membantunya selama kerjaan kita sendiri sudah "aman".

Kenapa? Karena enggak selalu kerjaan kita bisa kita tangani dengan mudah, pasti ada suatu waktu dimana kita kuwalahan juga. Nah, disitu teman-teman satu shift yang ada sedikit waktu longgar bisa membantu kita. Selama bekerjasama semua hal jadi gampang lho 👍.





Itulah sedikit suka duka yang gua alami selama bekerja di pabrik. Walau pun poin 5 dan 6 enggak sepenuhnya gua kuasai tapi gua berusaha memaksimalkan kinerja gua.

Memang saat ini kinerja gua untuk keuntungan orang lain (perusahaan) tapi di masa depan pasti gua butuh tangan luwes untuk menggarap usaha gua sendiri.

Sekian postingan hari ini, apabila ada kesalahan dan kekurangan mohon dimaafkan. Berikan pendapatmu juga melalui komentar, guys.



Terima kasih,
Wassalam.
Baca Juga