Monday 11 May 2020

,

Setahun Bersama Satria F150 (FU) Karbu 🏍️ | Recomended kah? 🤔

Assalamualaikum.
Hello world~.







Apa kabar semuanya 👋? Semoga baik-baik saja dan lancar semua urusannya 🤲. Kembali lagi bersama gua, di blog kesayangan 🤭.

Gua di postingan kali ini akan menceritakan pengalaman setahun bersama Satria FU karbu kesayangan gua.

Tepat bulan puasa sebelum lebaran tahun kemarin, gua membeli motor jenis bebek underbone atau biasa disebut kelas ayam jago dari Suzuki.

Gua membeli Satria FU bekas tahun 2014. Waktu itu gua beli 9 jutaan, mahal emang 🤦. Itu gua beli di dealer bekas dengan keadaan lumayan mulus, pajak plat mati 2024 dan STNK baru perpanjang 😊. Yah, walau begitu harga pasaran segitu tetap mahal lho 🤣.

Setelah gua beli, langsung auto ke bengkel kecil langganan bokap untuk pengecekan. Lalu bengkel tersebut jadi langganan gua apalagi setelah pegawainya ganti dengan orang yang sama-sama punya FU. Gua bisa tanya-tanya dan biasa di kasih tips deh sama dia 😁.

Punya FU, terlebih anak muda macam gua enggak afdol kalau tidak di modif walau pun hanya secuil. Gua yang menyukai standard-an sekalipun gatal punya FU.

Gua ganti leher knalpot, dari standard menjadi stainless, yang diameter besarnya lebih besar daripada standardnya. Walau knalpot non racing, dengan leher stainless cukup punya efek mendongkrak motor lho gaes 🥰.

Nafas jadi panjang sedikit, suara jadi lebih besar dan tentu, aman dari tilang 🤣. Setelah itu gua mengganti gas standard dengan gas spontan uhuuy daytona, putaran grip gas pun bisa dipersingkat.

Setelah itu, gua cukup lama gak merubah apapun, hanya ban belakang saja gua ganti tubeless. Karena gua males untuk mendorong ketiga kalinya karena ban belakang bocor 😉 dan ganti lampu utama jadi led 6 mata supaya terang.

Akhirnya, gua melihat speedo Sonic dan FuFi punya temen, wah enak juga ya kalau speedonya digital.



Akhirnya gua searching, Speedo FuFi yang PnP FU karbu. Akhirnya dapat, harganya sejutaan. Gua beli dan nunggu seminggu, setelah jadi akhirnya gua otw bengkel kecil langganan gua & bokap gua. Auto pasang, auto senyum sampai rumah 😁.

Sebenarnya, FU ini motor yang gampang di bikin modif. Karena cocok aja gitu, di pasang ban cacing juga enak dilihatnya karena bodynya juga kecil.

Gua bersama FU kesayangan hampir selalu bersama tiap perjalanan, dari padatnya kota Tangerang sampai nanjak-nanjak mater dengan kondisi jalan licin baru hujan di salah satu rute ke sebuah curug di Serang.

Enggak jarang juga gua ngegojek pakai FU ini walau gak sreg kalau dapet order goride karena enggak enak dengan penumpang. Gua lebih incar orderan gofood dan gosend sih kalau pakai FU.

Walau banyak yang mengeluh FU ringkih soal panas mesin sampai mati karena overheat dan mogok saat dipakai hujan-hujanan, alhamdulillah gua belum pernah merasakannya. Lancar jaya pokoknya asal motor terawat terus sih.

Kendala di gua hanya satu sih, rantai sering kendor 🤣. Males banget kalau soal ini. Mau di setel gimana pun ya rantai FU gua dan kebanyakan FU lainnya lebih cepat kendor dibanding motor lain.

Terlebih jika penggunaannya kek pembalap. Dari nyantai tiba-tiba betot gas ngejar motor songong yang baru lewat 👌.

Cuma gua nyaman dengan motor ini, dengan tinggi gua 158 cm, menggunakan motor ini pas sih. Kaki menapak ke tanah, enggak kayak pas gua pakai Vario 128 2018 punya bokap. Gua kidu jinjit dong 🤣🤦.

Buat yang pendek recomended sih menggunakan FU atau Sonic karena pendek dan kecil, jadi mudah dikendalikan. Yah karena masih masuk kelas bebek. Tapi tetap walau kecil dan kelas bebek masih berani dengan Vixion atau CB 150. Apalagi kalau ketemunya pas sama-sama di top speed. Wah kesempatan tuh 😁.

Tapi, seperti yang kita ketahui kalau buat boncengan rada melorot sih karena rangkanya yang nungging. Walau jok sudah di papas gelombang pun tetap saja melorot apabila rem mendadak.

Kalau enggak pernah bonceng FU, ketahuan banget lho.... Karena waktu motor rem dikit langsung merosot nabrak si rider. Wkwkwkw 😂.

Yahhh, intinya kalau buat modif motor ini cocok, untuk harian orang yang tingginya dibawah 160 tapi masih mau gaya-gayaan soal kecepatan di jalan cocok juga pakai motor ini.

Tapi ingat, harga jual motor ini anjlok. Bulan puasa ini, gua berniat jual FU kesayangan atau tuker tambah dengan Vixion. Edisi bosen bebek hehe 😅.

Lalu, kalian tahu apa? Dengan kondisi mulus lecet pemakaian dan mesin sehat pajak panjang susah banget jual FU 2014 di harga 8,5 juta. Kalau tuker tambah sangat jarang motor kita dihargai 8 juta. Dari hasil hitung-hitungan uang tambahan, motor gua biasanya dihargai 7 juta oleh orang yang gua ajak tuker tambah 😫.

Jadi kalau kalian hanya buat merasakan "gimana ya rasanya punya FU", not recomended deh soalnya harga jual masih anjlok 🤦. Gua saranin beli ninin a.k.a Ninja saja yang 2 tak 😁. Tahun 2011 atau 2012 cukup kok asal surat-suratnya lengkap. Tapi kudu teliti milihnya karena rata-rata Ninja 2 tak terlebih Ninja R sekarang sedikit yang standard, kebanyakan mesinnya sudah di oprek.

Nah, cukup sekian curhatan gua. Kalau kalian mau curhat juga silahkan komen atau tanya-tanya seputar FU karbu.

Sekian dari gua, mohon maaf apabila banyak kesalahan dan kekurangan. Jangan lupa matikan adblock dan klik iklan supaya blog ini tetap berjalan.



Terima kasih,
Wassalam.
Baca Juga