Thursday 1 October 2020

,

BAHAYA SEBAR NOMOR HP ASAL-ASALAN 🤬

 Assalamualaikum.

Hello world~



Sumber gambar: www.kata-artha.com




Apa kabar semuanya 👋? Semoga dalam keadaan sehat ya 😁. Pada kesempatan kali ini gua mau membagikan pengalaman, bahayanya sebar nomor HP pribadi secara sembarangan.


Seperti yang kita ketahui, seiring berganti tahun dan munculnya generasi baru, sebuah kalimat "privasi" semakin diperhatikan oleh orang Indonesia.


Dulu, pas era Nokia berjaya, kalimat "privasi" hanya dipahami oleh sebagian kecil masyarakat saja. Sisanya? Bodo amat dengan kalimat "privasi".


Dari sebar nomor, pin BB sampai menunpuk jumlah friend di Facebook hanya untuk bertukar nomor dan bisa diajak kopdar. Tak jarang juga cara tersebut dipakai untuk modus kejahatan.


Sekaeang ini masyarakat sudah sadar akan "privasi". Segala hal tentang data diri selalu dijaga, bahkan sekarang sulit untuk meminta foto KTP tanpa alasan yang jelas dan logis.


Tapi, ada pula yang menganggap nomor hp adalah hal enteng juga dalam masalah "privasi". Kalau kalian berpikir seperti itu, simak postingan ini 👍.


Beberala bulan yang lalu, setelah gua habis kontrak kerja di salah satu pabrik makanan, gua memulai usaha kecil-kecilan yaitu jualan sebuah aksesoris hp. Mulanya gua berpikir untuk membuat WhatsApp clone, agar bisa dipisah chat jual-beli dan chat RL gua.

Tapi gua urungkan karena hanya punya 1 kartu SIM. Dan, dalam mempromosikan produk dagangan gua, tentu saja harus ada contact WA dong. Akhirnya gua pakai nomor primer gua, satu-satunya nomor hp yang gua punya.


Lalu, apa jadinya? Selain WA dan telpon dari orang yang berminat membeli dagangan gua, ada pula SMS dari oknum yang menawarkan pinjaman sampai dukun judi. Silahkan lihat secuil SS pesan gua di bawah ini:




Lihat? Ini sih sedikit. Karena lebih dari 300 SMS penawaran pinjaman online, penipuan, dukun judi, dan lainnya sudah gua hapus untuk mengurangi beban memori internal. Maklum hp kentang 🤣.


"Lah, cuma gitu doang mah sepele slur"


Sepele ndasmu, cok. Kalau misal ada orang bermasalah, "kebetulan" nomor kamu dijadikan jaminan "nih orang yang bertanggung jawab". Bagaimana?.


Bisa ribet, untuk penjelasannya. Tentu si penelpon enggak akan melepaskanmu karena nomor kamu diberikan atas nama orang yang harusnya bertanggung jawab.


Walau akhirnya bakal selesai karena kamu enggak salah, tapi itu membuang-buang waktu. Lebih baik menggunakan waktu untuk menjelaskan yang tidak kamu lakukan dihabiskan ke hal lain yang bermanfaat, kan?.


Mulai sekarang, kalau kamu jualan online di Facebook, lebih baik pakai nomor sekunder. Kalau bisa nomor yang cuma aktif di WhatsApp dan harap cantumkan di keterangan status jualan kalau nomor itu WhatsApp only.


Sebenarnya bahaya menyebar nomor hp utama itu banyak, sih. Tapi karena gua enggak jago memilih kalimat dan memberikan penjelasan gua harap bisa kalian bayangkan sendiri bahaya lainnya 😁.


Sekian cerita pengalaman gua, silahkan berikan komentar atas pendapat, kritik, saran dan pertanyaan kalian 👍. Mohon maaf apabila postingan ini banyak kekurangan dan terdapat kesalahannya 🙏.



Terima kasih,

Wassalam.

Baca Juga