Monday 24 May 2021

,

BURUKNYA EFEK KEBOCORAN DATA

 





Dalam kurun waktu kurang dari setahun ini, negara Indonesia mengalami beberapa kasus kebocoran data. Hal ini menimbulkan banyak orang terutama yang merasa datanya ada di server yang dikabarkan bocor pun panik.


Banyak pihak yang harusnya bertanggung jawab terkesan "lambat" untuk bertanggung jawab. Gua sendiri sampai menganggap jika negara tercinta gua ini, seakan semakin melekatkan 'tidak perduli privasi'. Yap, negara kita terutama warganya sangat-sangat menganggap remeh privasi.


Contohnya? Menanyakan gajih atau upah pekerjaan kepada orang yang baru dekat dan tidak pekerjaan tersebut tidak ada hubungannya dengan si penanya. Lalu si penanya menimpali jawaban gajih dengan 'pamer' gajih kenalannya di bidang sama yang lebih besar. Minimnya kesadaran jika privasi itu penting menyebabkan orang Indonesia kebanyakan cuek terhadap data-data dirinya jika tersebar ke khalayak ramai padahal data pribadi itu sangat penting.


Walau pun mereka yang sadar dan tahu betul pentingnya data pribadi tidak diketahui umum lumayan banyak namun masih kalah jumlah dengan orang yang cuek. Misalnya foto KTP tanpa sensor jika diupload ke medsos itu bahaya terutama NIK nya apalagi foto selfie memegang KTP sendiri, berapa banyak orang yang sadar ini berbahaya? Sekarang ganti kalimat 'medsos' dengan 'seseorang' dan 'upload' ganti dengan 'mengirim'.


Lalu apa bahayanya jika data-data seseorang bahkan banyak orang mengalami kebocoran di suatu server? Apakah akan membuat kita kesulitan mengurus administrasi kenegaraan?. Silahkan simak di bawah ini:




1. Sales.

Jika data pribadi yang bocor adalah nomor telepon maka kemungkinan besar kalian akan sering menerima sms tawaran dana atau penggadaian BPKB kendaraan. Ketahuilah bahwa ini annoying sekali, memang sehari tidak akan sampai 10 SMS namun bukan masalah banyaknya tapi rutinnya.


2. Penipuan.

Pernah mendapat penipuan mama minta pulsa? Itu sangat tidak masuk akal. Namun semakin kesini modus penipuan semakin mempermainkan akal kita, modus yang sederhana adalah telpon mengaku sedang di kantor polisi atau sedang dalam posisi kesussahan setelah kita menanyakan "ini siapa?", Penelpon akan memancing agar kita menyebut sebuah nama. Modus kekinian lainnya adalah penipuan mengatasnamakan e-commerce seperti Bukal4pak, T0kped, Shop3e dan lainnya. Jika data yang bocor dari server e-commerce maka siap-siap menghadapi modus ini.


3. Pembobolan Akun.

Selanjutnya ada kemungkinan akun kamu akan dibobol. Bocornya data dapat dimanfaatkan untuk membobol akun entah itu e-commerce atau medsos, karena masih banyak orang yang mengisi kata sandi akunnya dengan tanggal lahir atau unsur-unsur dalam namanya. Apabila pembobol adalah hacker ada kemungkinan besar akun kamu enggak aman walau kata sandi bukan berasal dari unsur data kamu yang bocor karena melalui e-mail saja bisa dibobol lho. Paling parah dan mengerikannya lagi kartu kredit atau perbankan kamu dibajak, membeli barang ke alamat yang tidak kamu ketahui menggunakan uang kamu. Biasanya terjadi apabila kebocoran data terdapat nomor kartu kredit atau ATM, walau cara ini ngeri-ngeri sedap juga.




Sebenarnya masih ada banyak kemungkinan apabila data bocor. Namun karena kebanyakan orang Indonesia cuek-cuek masalah data privasinya gua sedikit malas juga untuk menjabarkan secara rinci plus malas mencari info mendalam juga 😬.


Yah, intinya sih data yang ada di server suatu perusahaan itu sangatlah penting apalagi terdapat data rekening atau kartu kredit dan NIK. Kalau enggak percaya, hanya dengan data penggunaan smartphone saja sudah bisa mencocokkan iklan, pengguna android pasti paham akan hal ini.

Sekian post dari gua, mohon maaf apabila banyak kekurangan dan terdapat kesalahan, terim kasih.

Baca Juga