Friday 20 August 2021

,

Pengalaman Vaksin dari Penghuni Zona Aman

Sumber gambar: tribunnews.com





Hello world!.
Setelah sekian lama vakum karena dikekang pekerjaan baru yang menguras waktu, akhirnya gua bisa kembali menulis di blog ini. Btw, apa kabarnya teman-teman 👋? Semoga dalam keadaan sehat dan tidak sedang kekurangan uang 😁.

Pada kesempatan kali ini, gua mau bercerita pengalaman gua. Seperti yang kita tahu pandemi Covid-19 sudah semakin 'erat' dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan sangking eratnya Covid-19 bisa memicu kematian kita, walau pun dia berbagi tugas dengan kelaparan. Nah, karena Covid tidak kunjung reda dan diadakannya PPKM, banyak perusahaan harus mematuhi protokol kesehatan agar perusahaannya tidak tumbang, salah satunya mengadakan vaksinisasi terhadap karyawannya.

Gua sendiri hanya bekerja sebagai kurir paket di sebuah perusahaan ekspedisi namun bulan ini sudah divaksin untuk dosis kedua atau tahap kedua. Nah, vaksinisasi ini diadakan oleh perusahaan gua, walau pun area gua bekerja bisa gua anggap sebagai zona kuning bahkan hijau namun tetap saja gua harus mentaati prokes dari perusahaan karena belum tentu customer yang menggunakan jasa gua warga asli yang tidak pernah keluar dari desanya atau tidak pernah kontak dengan orang yang terindikasi Covid.

Vaksin tahap pertama dilakukan 2 bulan kemarin, sebenarnya gua agak cemas karena banyak berita yang mengatakan ini-itu. Namun gua mencoba menyingkirkan pemikiran itu karena tidak baik untuk kedepannya, bisa jadi tersugesti malah.

Untuk mengatasinya gua men-'setting' otak gua kalau vaksinisasi pertama itu untuk wisata. Karena vaksinisasi diadakan di Jakarta dan gua dari daerah. Cukup membantu walau sehabis vaksin agak mengantuk dan pegal + gua pusing karena mabok naik bus AC. Sepulang dari vaksin tahap pertama gua enggak merasakan apa-apa sampai tiba vaksin tahap kedua yaitu hari pas gua tulis post ini.

Di tahap kedua ini gua biasa saja, enggak memikirkan hal-hal aneh karena vaksin tahap pertama gua sehat dan normal. Dalam vaksin tahap kedua, gua merasakan jarumnya lebih berasa dan lebih mengantuk namun gua enggak merasa pusing karena enggak mabok bus lagi 😁 (terimakasih antimo).

Sebenarnya efek dari vaksin kedua enggak jauh berbeda seperti tahap pertama. Hanya perbedaannya ngantuk yang lebih berat, bahkan selepas maghrib gua ketiduran sampai jam 23:00, tentunya setelah mengisi perut lagi dan meminun kelapa sakti alias kelapa ijo.

Oke, mungkin sekian post iseng untuk mengisi kekosongan blog gua ini. Kalau kalian ada cerita menarik lainnya silahkan isi di komentar 🍻.



Terimakasih.
Baca Juga